BAB
IV
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI ATM
4.1
Perkembangan
Teknologi ATM
Pada periode ini terjadi peningkatan dan perkembangan yang sangat pesat
dari alat pembayaran non tunai dengan media kartu, seperti kartu debet, kartu
kredit dan kartu ATM. Hal ini lebih disebabkan meningkatnya jumlah pemegang
kartu dan transaksinya yang diikuti pula dengan meningkatnya nilai transaksi.
Peningkatan aktivitas ATM antara lain disebabkan oleh makin luasnya jaringan
pelayanan ATM, baik akibat penambahan mesin maupun sebagai akibat dari makin
banyaiknya bank yang menjadi anggota switching ATM. Sedangkan alat
pembayaran non tunai dengan media kertas masih terdiri dari cek, bilyet giro,
wesel bank, not debet, nota kredit dan beberapa warkat kliring lainnya.
Teknologi ATM merupakan salah satu hasil dari upaya standarisasi Broadband Integrated
Services Digital Networks (BISDN) yang dilakukan oleh ITUT
(International Telecommunication Union -Telecommunication Standardization
Sector) pada pertengahan tahun 1980an. Teknologi ATM sendiri mengacu pada suatu
teknik transmisi paket data berkecepatan sangat tinggi dengan menggunakan
mekanisme switching dan time division multiplexing yang
diterapkan pada selsel berukuran tetap dan relatif kecil.
4.2
Pengertian
dan Fungsi ATM
Pengertian ATM menurut
Allen H. Lipis adalah Alat kasir otomatis tanpa orang, ditempatkan di dalam
atau di luar pekarangan bank, yang sanggup untuk mengeluarkan uang tunai dan
menangani transaksi-transaksi perbankan yang rutin. Automatic Teller Machine
di Indonesia juga dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. (1992 : 8) ATM
(Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine) merupakan
salah satu teknologi yang menerapkan konsep Proses Data berbasis Digital.
Device ini mempunyai dua bagian penting yaitu Hardware yang terdiri dari Unit
Pemroses dalam hal ini PC, serta sistem device interface yang menghubungkan
pemakai/User melalui suatu kartu magnetik, dan Software yang berfungsi sebagai
interface yang menghubungkan User dengan Sistem dalam kaitan Data (Informasi).
Sedangkan kartu ATM adalah kartu yang dapat
digunakan untuk penarikan tunai baik di countercounter bank maupun pada
ajungan ATM. Dalam kartu ATM ini terdapat Magnetic strip yang
merupakan suatu bentuk plastik pendek yang dilapisi dengan sistem magnit dan
biasanya dilekatkan pada kartu kredit ataupun kartu berharga lainnya. Pada magnetic
strips biasanya tertulis data pribadi pemegang kartu, yang berisi nomor
rekening, nomor pribadi serta kode aksesnya. Dan tulisan ini ditulis dalam
bentuk kode-kode tertentu, dan hanya bisa dibaca oleh komputer yang dilengkapi
dengan mesin khusus untuk kartu magnetic strip tersebut.
4.2.1
Fungsi
ATM
Pada awalnya, penggunaan teknologi ATM dilakukan untuk membantu nasabah di
dalam melakukan penarikan uang tunai dimana cabang bank tersebut tidak ada.
Artinya, ada tidak ada fasilitas ATM, nasabah tetap membuka rekening pada suatu
bank.
Tetapi kemujuan teknologi informasi perbankan, khususnya pada ATM telah
mampu membalikkan postulat seperti itu, yaitu nasabah yang akan membuka
rekening pada bank, pertama sekali akan selalu menanyakan masalah fasilitas
ATM, bila tidak tersedia jangan harap nasabah akan membuka rekening. Kondisi
seperti ini dapat digaris bawahi bahwa nasabah lebih perduli dengan
ketersediaan ATM, dibandingkan perduli untuk buka rekening pada bank tersebut.
Karena nasabah pasti akan mencari bank lain yang telah memiliki fasilitas ATM.
Secara umum fungsi ATM adalah agar dapat melakukan penarikan uang tunai,
namun selain itu masih banyak fungsi ATM yang dapat mempermudah kepentingan
kita sebagai nasabah dalam melakukan aktivitas perbankan, seperti:
1.
Informasi Saldo
2.
Pembayaran Umum: tagihan telepon, kartu kredit,
listrik, air, handphone, dan uang kuliah
3.
Pembelian: tiket penerbangan, isi ulang pulsa
4.
Pemindah bukuan (open transfer)
5.
Pengubahan PIN
Selain itu manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah
dari pelayanan ATM tersebut adalah:
1.
Melakukan pelayanan sendiri
2.
Dapat melakukan transaksi perbankan tunai maupun non
tunai tanpa harus mendatangi kantor cabang yang dituju
3.
Dapat melakukan transaksi perbankan tanpa dibatasi
waktu dan tempat, karena layanan ATM on-line selama 24 jam
4.
Tidak perlu menyimpan uang kas terlalu banyak
Sedangkan manfaat bagi pihak bank sendiri adalah:
o
Kemampuan menarik nasabah baru yang lebih banyak untuk
menabung dan meningkatkan pendapatan
o
Mendorong nasabah agar lebih aktif menggunakan jasa
perbankan
o
Mengurangi antrian nasabah di kantor cabang
o
Mampu membuka peluang munculnya produk dan jasa baru
o
Sebagai media promosi
o
Mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada
4.3
Jenis-jenis
ATM serta perangkat lunaknya
Menurut kemampuannya, ada 2 macam ATM,
yaitu.
1.
Cash Dispenser
ATM ini hanya dapat digunakan untuk
penarikan dan inquiry.
2.
Multi Function
ATM ini dapat digunakan untuk
penarikan, penyetoran dan inquiry. Dilengkapi juga dengan Statement Printer dan
Passbook Printer.
Jika dikelompokan menurut lokasi atau
penempatan fisiknya, maka ada 4 jenis ATM, yaitu.
1.
Lobby ATM
2.
Through The Wall ATM
3.
Vestibule ATM.
4.
Drive UP ATM.
Terminal ATM juga
dilengkapi dengan perangkat lunak yang mengendalikan kerja sistem secara
keseluruhan. Oleh karena itu, setiap produsen mesin ATM selalu membuat
perangkat lunak untuk mengoperasikan mesin yang diproduksi. Salah satu contoh
perusahaan AT&T/NCR, selain memproduksi terminal/perangkat keras ATM juga
membuat bebeara jenis perangkat lunak untuk ATM, yaitu.
1.
Programmable ATM Software (PAS).
2.
NCR Direct Connect (NDC)
3.
NDC Diebold Emulation.
4.
IBM Message Compatible (IMC).
5.
NCR IBM Compatible (NIC).
4.4
Prinsip
Kerja ATM
ketika terminal ATM
mulai diaktifkan, terjadi proses loading perangkat lunak NDC diterminal ATM.
Kemudian terminal akan mengirim sinyal aktif (message power up) ke Host.
Selanjutnya, Host akan mengirim semua
data yang dibutuhkan terminal ATM untuk beroperasi. Data-data tersebut berupa state table, screen table, FIT dan configuration parameter. Setelah semua
data ditermia lengkap, terminal akan mengirim kembali sinyal (acknowledgement) ke Host yang menandakan terminal siap menerima perintah berikutnya.
Akhirnya Host mengirim sinyal Go in service yang memerintahkan ATM
untuk beroperasi.
Saat terjadi transaksi,
langkah pertama yang dilakuka ATM adalah mengambil data-data yang tertera di
kartu dan data-data yang diinput oleh pemegang kartu/nasabah. Setelah semua
data-data transaksi lengkap, kemudian dirangkum dalam Transaction Request message ( permohonan transaksi) dan dikirim ke Host. Selanjutnya Host akan melakukan hasil otorisasi, yang membandingkan data-data
nasabah yang ada di Host, Host mengirim hasil otorisasi melalui Transaction Reply message. Isi dari Transaction Reply message bisa berupa
persetujuan atau pembatalan transaksi. Ketika ATM menerima Transaction Reply message tersebut, maka ATM akan menyelesaikan
transaksi sesuai dengan isi dari Transaction
Reply message.
Jika terjadi suatu
kesalahan, ATM akan mengirim sinyal
kesalahan ke Host dan menunggu
Transaction Reply message dari Host sebelum menyelesaikan transaksi.
Jika transaksi telah selsai dengan baik, ATM akan mengirim sinyal lagi ke Host yang memberitahukan bahwa transaksi
telah selesai. Demikian seterusnya untuk setiap transaksi terjadi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar